Jumat, 15 April 2016

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA


Nama               : Dina Rohmah Ginanjar
NPM               : 115040067
Kelas               : 1C
Dosen              : Nasir, Drs, MM
Prodi               : Akuntansi
Fakultas           : Ekonomi
Universitas      : Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA


A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam ,meliputi asal mula alam semesta dengan segala isinya,termasuk proses,mekanisme,sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.Ilmu pengetahuan  ini dikembangkan manusia karena pada dasarnya manusia selalu ingin tahu, dibekali dengan kemampuan untuk berfikir  dan merupakan sebuah kebutuhan untuk memahami dan menjelaskan segala gejala alam.Pengetahuan yang dIperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam(IPA).

B. Metode Ilmiah

        1.   Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris.

2.  Sebab Metode ilmiah sebagai dasar IPA

Manusia memiliki kecenderungan untuk menanggapi rangsangan yang ada di sekitarnya, termasuk gajala-gejala di alam semesta ini. Tanggapan terhadap gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang ada ini di alam semesta ini akan menjadi sebuah pegalaman yang akan terus berkembang karena rasa keingin tahuan manusia. Pengalaman-pengalaman inilah yang nantinya menjadi pengetahuan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Ilmu tentang alam merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, hasil percobaan yang dilakukan manusia akan menghasilkan suatu konsep yang mendorong dilakukannya percobaan-percobaan berikutnya, karena ilmu alam bertujuan untuk mencari kebenaran yang relatif dari suatu hal.

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

1. Sampai abad 15, berlangsung lambat

Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalama, tetapi sering tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Pada manusia kuno, mereka mencoba menjawab rasa ingin tahu mereka dengan membuat jawaban sendiri yang biasa disebut mitos. Mitos adalah pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.

Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yati kira-kira 700-600 SM. Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang ekleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains palsu).

Zaman Yunani Kuno

Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu.

Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran pada waktu itu adalah :

1. Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.

2. Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.

3. Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya. 

4. Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat : yaitu tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C2 = A2 + B2, sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari. 

5. Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep. 

6. Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur. 

7. Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.

8. Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini. 

9. Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya (geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga. 

10. Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang menjadi kebudayaan Internasional.

2. Abad 15-16

Nicolas Copernicus (1473-1543) seorang astronom, ahi matematika dan ahli pengobatan. Tulisannya yang terkenal dan merobak pandangan astronom jaman yunani berjudul De Revolutionibus Orbium Calaestium (peredaran alam semesta). Buku tersbut ditulis pada tahun 1507 M, tetapi tidak segera dipublikasikan karena prinseip helosentrisme bertentangan dengan kepercayaan penguasa dan gereja pada saat itu.

Pokok ajaran yang dipaparkan oleh Copernicus antara lain:

Ø  Matahari adalah Pusat dari sitem solar.

Ø  Bulan beredar mengelilingi bumi serta bumi bersamaan mengelilingi matahari

Ø  Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibaykan adanya siang dan malam dan pergerakan bintang bintang.

Pengikut Copernicus, Bruno glordano (1548-1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh, yaitu:

Ø  Jagat raya ini tidak ada batasnya

Ø  Bintang bintang tersebar diseluruh jagat raya.

Perkembangan saat itu lebih pesat lagi ketika seorang italia yaitu Galileo Galilei (1564-1642 M), berani mengungkapkan teleskopnya yang bertentangan dengan pandangan para penguasa. Ia membenarkan teori Copernicus tentang helosentries yang bertentangan dengan gereja yang homosentries atau geosentries. Sikap yang ditunjukan oleh Galileo, Copernicus, menjadi perangsang atau motivasi lahirnya sikap ilmiah ditengah para peneliti lainnya.

3. Awal abad 20

Pada waktu ini, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung cukup cepat, degan adanya revolusi industry, terjadi perkembangan pemanfaattan IPA dalam penerapan teknologi secara nyata.

4. Abad 20

Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern.

Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik dan IPA Modern.

D. IPA Klasik dan IPA Modern

-            IPA klasik

merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.

-            IPA modern

adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.

Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu gejala alam.

Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik dan IPA Modern adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan masalah, pengajuan hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik IPA Klasik maupun IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama, yakni keingintahuan. Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan dari IPA Klasik.

E. Ruang Lingkup IPA Dan Pengembangannya

-       Klasifikasi IPA       

Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:

1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science)

Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas:

     a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.

     b. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.

c. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya

d. Sejarah,  pencatatan peristiwa-peristiwa  yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.

e. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi,  pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.

f. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:

a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir.

b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak.

c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya

d. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan

3.      Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.

-          Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini  petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)

-          Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu.

F. PERANAN MATEMATIKA TERHADAP IPA

Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran dan hubungan erat baik dalam hal bahasa maupun hitungan dan sebagainya. Matematika menjadi dasar perhitungan dan logika untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Sebagaimana yang telah kita dengar bahwa memang Ilmu Matematika adalah gudanganya ilmu dari semua bidang ilmu yang ada.

G. DISIPLIN DAN MULTIDISIPLIN IPA

1.  Pemfokusan Ilmu

Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.

Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu.

2.  Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu

            Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.

            Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.

Secara garis besar ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua bidang ilmu utama yaitu :

1.      Ilmu Sosial dan Budaya yang mempelajari tentang tingkah laku manusia

2.      Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup (biologi) dan benda mati (sains fisik).  Sain fisik utama adalah ilmu fisika yang sasaran utama pembelajarannya adalah materi dan energi serta ilmu kimia yang mempelajari komposisi materi.

Tabel Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi berbagai disiplin ilmu

Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial dan Budaya
Sains Fisik
Sains Hayati (Biologi)
-    Fisika
-    Kimia
-    Astronomi
-    Geologi
-    Mineralogi
-    Geografi
-    Geofisika
-    Meteorologi
-    Oseanologi
-    Dll
- Botani
- Zoologi
- Mikrobiologi
- Kesehatan
- Palaentologi
- Fisiologi
- Taksonomi
- Dll
-  Bahasa
-  Sosiologi
-  Pendidikan
-  Sejarah
-  Antropologi
-  Etnologi
-  Seni dan Budaya
-  Psikologi
-  Ekonomi
-  Dll
Didukung oleh Matematika/Statistika dan Informatika


Sumber :
https://www.academia.edu/8460492/PERKEMBANGAN_DAN_PENGEMBANGAN_IPA
http://ilmukealaman.blogspot.co.id/2014/09/perkembangan-dan-pengembangan-ipa.html
http://perkembangandanpengembanganipa.blogspot.co.id/
http://elhite-education.blogspot.co.id/2014/06/saat-kita-mempelajari-mata-kuliah-ilmu_6.html
http://dewymutmainah.blogspot.co.id/2013/04/perkembangan-dan-pengembangan-ilmu.html
https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-perkembangan-dan-pengemmbangan-ipa/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system