Nama :
Dina Rohmah Ginanjar
NPM :
115040067
Kelas :
1C
Dosen : Nasir, Drs, MM
Dosen : Nasir, Drs, MM
Prodi :
Akuntansi
Fakultas :
Ekonomi
Universitas :
Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)
Mengapa kuliah Ilmu Alamiah Dasar ?
IAD bukan suatu disiplin ilmu,
melainkan suatu pengetahuan tentang konsep–konsep dasar yang ada dalam IPA.
IAD
ditujukan untuk membantu mahasiswa
memiliki pandangan lebih luas dalam
bidang IPA, serta mendekati persoalan pengetahuan alam dengan penalaran
yang lebih komprehensif.
Perkuliahan
IAD dimaksudkan untuk mengembangkan dan
memperluas wawasan pengetahuan serta membantu mengembangkan kemampuan
personalnya.
Setiap
mahasiswa yang telah mengikuti IAD diharapkan cukup peka, tanggap dan penuh rasa tanggung jawab terhadap berbagai masalah
perkembangan IPA dan Teknologi disamping masalah sosial dan budaya serta
lingkungan hidup.
Konten
IAD
Mengingat bahwa :
Matakuliah
IAD bertujuan memberikan
pandangan mengenai perkembangan IPA dan Teknologi yang merupakan faktor penting
dalam kehidupan manusia dan sumberdaya alam serta lingkungan hidupnya.
Perkembangan IPTEK dapat
memberikan dampak positif dan negatif kehidupan manusia, dan
kelangsungan hidup manusia akan sangat tergantung kepada perkembangan IPTEK
pada masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut
maka penekanan pembelajaran IAD adalah agar mahasiswa mempunyai kesadaran terhadap Kelestarian Lingkungan.
Lingkungan yang kondusif
yang mensupport segala kebutuhan kehidupan secara alami dan jauh dari polutan,
perlu dijaga Kelestarian
Lingkungan Hidup secara arif dan bertanggungjawab.
Dengan perkembangan IPTEK
yang sangat pesat, maka beberapa pokok bahasan IAD disesuaikan dengan perkembangan saat ini, baik dalam
penekanan konten maupun contoh-contohnya.
IAD
Ilmu Alamiah Dasar / Ilmu
Kealaman Dasar /Ilmu Pengetahuan Alam
IAD adalah Ilmu pengetahuan
yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta, termasuk planet Bumi sebagai bagiannya beserta mahluk hidup dan benda mati yang ada di dalamnya.
IAD hanya mengkaji
konsep-konsep dan prinsip-prinip dasar yang esensial saja.
ILMU
ALAMIAH DASAR
A. Manusia Selalu Ingin Tahu
Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa
binatang sebagai Idle Curiosity (keingintahuan
yang terbatas). Manusia justru daya
pikirnya lebih berperan daripada daya fisiknya, sehingga
manusia selalu ingin tahu tentang segala hal (keingintahuannya tidak terbatas).
Rasa ingin
tahu manusia mulanya mengenai dirinya sendiri, disadari bahwa dirinya terdiri
atas dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Keingintahuan manusia dalam taraf
berikutnya adalah apa yang terdapat dalam alam sekitarnya.
Hubungan Kehidupan Manusia
dengan Alam :
- Natural Man.
Yaitu
manusia yang menyatu dengan alam.
Natural
man, terbiasa hidup dengan alam, menggunakan bahan-bahan alami dari alam hampir
untuk segalanya, pakaian mereka dari daun, rumah mereka dibuat diatas pohon
untuk menghindari binatang buas, bahkan untuk makanpun mereka masih meramu dan
berburu binatang.
Untuk
masalah kepercayaan, mereka masih cenderung menganut paham animisme, dinamisme
dan totemisme. Mereka tidak percaya pada tuhan yang satu.
Natural man
tidak bekerja seperti layaknya manusia modern yang akan mendapatkan upah dari
pekerjaan mereka yang berupa uang. Mereka bekerja untuk kelanjutan hidup mereka
dengan bahan yang terdapat di alam dengan alami dan apa adanya. Kaum seperti
ini masih bisa kita temui di pedalaman-pedalaman hutan liar. Mereka hidup
berpindah-pindah dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. Biasanya manusia
alam mencari wilayah yang dekat dengan sungai.
Natural man
tidak dipusingkan oleh aturan-aturan yang dibuat oleh sesama manusia, mereka
percaya akan hukuman yang diberikan oleh alam langsung terhadap dirinya.
- Cultural Man.
Yaitu
manusia yang menguasai alam.
Cultural man
merasa menjadi raja di dunia ini. Mereka menghasilkan apa yang dibutuhkan (food
producing). Pada awalnya food producing masih berkaitan dengan alam, seperti
bercocok tanam dan memelihara ternak yang merupakan tingkat primer. Kemudian
diushakan jasa seperti sumber kehidupan yang lebih banyak lagi hasilnya dan
merupakan tingkat sekunder dalam food producing.
Cultural man
sudah memiliki agama, yang sifatnya smawi. Dan fungsi kebutuhan primer mereka
seperti sandang, papan dan pangan bukan hanya untuk melindungi diri dan
bertahan hidup, sandang atau pakaian memiliki fungsi untuk jaga gengsi mereka,
rumah merupakan tempat untuk hidup sejahtera, bukan hanya untuk berlindung
saja, dan pangan merupakan sesuatu yang dinikmati selain fungsinya untuk
memelihara tubuh dan kelangsungan hidupnya.
Dalam
kehidupan cultural man sudah banyak aturan atau adat dalam melakukan sesuatu.
Cultural man pun akan dapat sanksi jika melanggar suatu adat atau aturan,
kehidupan cultural man lebih disiplin.
Perbedaan Manusia dengan binatang :
a)
Manusia
dapat berpikir (homo sapien)
b)
Manusia
dapat membuat alat (homo faber)
c)
Manusia
dapat berbicara (homo longuens)
d)
Manusia
hidup bermasyarakat (homo socius)
e)
Manusia
dapat berdagang (homo economicus)
f)
Manusia
sadar ada kekuatan diluar dirinya (homo religius)
B.
Rasa Ingin Tahu dan Mitos
Rasa
ingin tahu terhadap alam sekitar semakin berkembang, namun manusia mempunyai
keterbatasan (daya pikir/indera). Untuk memuaskan rasa ingin tahu, maka
dipercayai adanya MITOS.
Mitos merupakan cerita yang
dibuat-buat atau dongeng yang
pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti dewa, manusia perkasa, yang gunanya
untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.
Pengetahuan tentang Mitos
disebut Mitologi yaitu kumpulan cerita-cerita tentang
mitos. Mitologi banyak
muncul dalam zaman pra sejarah.
Ada tiga macam Mitos :
1. Mitos
Sebenarnya
Manusia
berusaha sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang
ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian
tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi.
Contoh :
Contoh :
-
Mitos tentang Pelangi : Apakah
pelangi itu? Karena tak dapat menjawab, mereka mereka-reka dengan jawaban bahwa
pelangi adalah selendang bidadari. Jadi, muncul pengetahuan baru yakni
bidadari.
-
Gerhana bulan disangka terjadi karena
bulan dimakan raksasa, maka pada waktu gerhana bulan, manusia memukul – mukul
benda apa saja yang dapat menimbulkan bunyi, agar raksasa itu takut dan
memuntahkan kembali bulan purnarna itu.
-
Bunyi guntur disangka roda kereta yang
dikendarai dewa melintasi langit.
2. Cerita
Rakyat
Mitos yang merupakan
cerita rakyat adalah usaha rnanusia mengisahkan peristiwa penting yang
menyangkut kehidupan masyarakat. Karena cerita rakyat hanya disampaikan dari
mulut ke mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya. Tetapi gejala yang ada dalam
masyarakat memang ada dan agar meyakinkan, seorang tokoh dikaitkan dalam cerita
tersebut.
Contoh : Lutung Kasarung dari daerah Pasundan, Bawang
Merah Bawang Putih dan Timun Emas dan jawa Tengah, dan sebagainya.
3. Legenda
Adapun cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda, Dalam Iegenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Adapun cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda, Dalam Iegenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Contoh : Sangkuriang yang
dikaitkan dengan Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Bandung yang
dahuiunya merupakan danau.
Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu karena :
1. Keterbatasan pengetahuan
manusia, yang
dikalahkan oleh kebenaran.
2.
Keterbatasan penalaran
manusia,
yang terus dilatih sehingga didapatkan pemikiran benar
dan salah dan memerlukan waktu untuk menyakinkan.
3.
Keingintahuan manusia
sementara terpenuhi, yang telah dikemukakan bahwa kebenaran memang harus dapat diterima oleh
akal dan dapat diterima oleh intuisi sehingga dapat diterima sebagai suatu
kebenaran (pseudo science).
C. Manusia Berperasaan dan Rasional
Perasaan
adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa
senang dan tidak senang.
Perasaan dibedakan menjadi perasaan rendah dan luhur :
- Perasaan rendah
bersifat biologis yang dimiliki oleh binatang,sehingga ada kesan hewani. Contohnya perasaan lapar, rasa seksual.
- Perasaan luhur bersifat rohani yang hanya dimiliki
oleh manusia yang mempunyai akal budi. Contohnya cinta kasih, tanggung jawab.
Akal menjadi
sumber sifat rasional, sedangkan Budi bersumber pada perasaan.
-
Rasional adalah
menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio .
- Paham bersumber
pada akal manusia yang dapat meletakkan hubungan dari apa yang diketahui dan
apa yang sedang dihadapi.
- Kemampuan
manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi.
Pada mulanya
perasaan lebih berperan dalam proses kehidupan, namun dengan semakin
kompleksnya permasalahan hidup, maka akal/rasional yang digunakan.
Cara-cara lama dalam
memperoleh pengetahuan dilakukan manusia dengan masih mengandalkan perasaan daripada pikiran. yaitu :
- Prasangka : sangkaan sebelumnya, dengan belum terjadinya, sesuatu dapat kemungkinan benar, tetapi dapat pula salah. Sangkaan masih banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran dan belum ada bukti-bukti yang membenarkan. Contoh ; perangkaan babilon tentang hujan.
- Intuisi : pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran tanpa penurutan pikiran atau ilham. Intuisi merupakan bentuk perkiraan yang samar-samar tanpa diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya.
- Coba-coba (trial and error) : kegiatan yang dilakukan dengan cara eksperimen yang didasari karena kurangnya ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah.
Pikiran manusia berkembang,
ke arah rasional dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima
kebenaran manusia menggunakan logika, yaitu pengetahuan dan
kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat.
Lima pentahapan
progresivitas (kemampuan bergerak maju secara psikologis) manusia :
- Antroposentris
- Geosentris
- Heliosentris
- Galaktosentris
- Asentris.
Ikhtisar Perkembangan Wawasan Manusia
Tingkatan
|
Pengertian
|
Contoh
|
Antroposentris
|
Manusia yg menjadi pusat segala-galanya
|
Kelahiran, kematian org penting mempengaruhi kondisi alam (raja).
|
Geosentris
|
Bumi yg menjadi pusat
Segala-galanya
|
Matahari, bulan, bintang
Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)
|
Heliosentris
|
Matahari yg menjadi pusat
Sistem tata surya
|
Matahari memiliki sejumla
Planet dan planet memiliki
Satelit (Rotasi)
|
Galaktosentris
|
Galaksi menjadi pusat dari
Sejumlah tata surya
|
Bima sakti menjadi pusat
Galaksi dalam tata surya
|
Asentris
|
Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.
|
Merupakan kekuasaan Tuhan.
|
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu dan
kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu.
Pengetahuan mampu
dikembangkan manusia karena :
- Bahasa yang bersifat komunikatif
- Pikiran yang mampu menalar.
A. PENALARAN
Kegiatan
berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan salah satu
proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik
sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Ciri-ciri Penalaran :
- Pola berpikir logika : Setiap penalaran merupakan proses berpikir yang logis menurut pola tertentu yang tidak akan menimbulkan kekacauan karena tidak konsisten.
- Analitik : Penalaran merupakan kegiatan berpikir analitis yang menggunakan logika ilmiah yang merupakan kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya pola berpikir tertentu.
Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
Contohnya intuisi, yang merupakan kegiatan berpikir non analitik dan tidak
berdasarkan pola pikir tertentu.
Sering kali manusia yang berpikir non analitik, galau dengan perasaannya
sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai berpikir intuinitif.
Pengetahuan yang
dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.
Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa rasio adalah sumber kebenaran.
Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan
sumber kebenaran.
B. LOGIKA
Logika
merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan
akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis.
Dua jenis cara penarikan
kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.
Logika
deduktif
yaitu cara berfikir di mana dari
pernyataan yang berfikir umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Logika
Induktif terkait empirisme (butuh dukungan fakta)
yaitu cara berfikir di mana di tarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari
berbagai kasus yang bersifat individual.
C. SUMBER PENGETAHUAN :
Paham Rasionalisme
menggunakan metode deduktif.
Paham Empirisme menggunakan metode induktif.
D. METODE ILMIAH
Prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat
metode ilmiah.
Pengetahuan
disebut ilmu atau ilmiah jika:
- Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris)
- Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol)
- Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan)
- Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya sama).
Dengan metode ilmiah,
pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris.
Teori-teori
ilmiah yang menyusun pengetahuan harus memenuhi dua syarat utama yaitu:
- Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya.
- Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.
Kriteria
Metode Ilmiah :
- Berdasarkan fakta
- Bebas dari prasangka
- Menggunakan prinsip-prinsip analitis
- Menggunakan hipotetis
- Menggunakan ukuran objektif
- Menggunakan teknik kuantitatif
Ilmu adalah kumpulan
pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara
empiris.
Sarana
berpikir Ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan
fungsinya secara baik berupa bahasa,
logika, matematika dan statistika.
Sumber :
http://slideplayer.info/slide/2596974/
https://ekazakaria.wordpress.com/2010/07/05/natural-man-vs-cultural-man/
https://www.academia.edu/6365192/Dasar-Dasar_Pengetahuan
https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/filsafat-ilmu/dasar-dasar-pengetahuan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar