Sabtu, 02 April 2016

ILMU ALAMIAH DASAR

Rangkuman Materi IAD Pertemuan ke-1

Nama                    : Dina Rohmah Ginanjar
NPM                    : 115040067
Kelas                    : 1C
Dosen                   : Nasir, Drs, MM
Prodi                     : Akuntansi
Fakultas                : Ekonomi
Universitas            : Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)

Mengapa kuliah Ilmu Alamiah Dasar ?
IAD bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu pengetahuan tentang konsep–konsep dasar yang ada dalam IPA.
IAD ditujukan untuk membantu mahasiswa memiliki pandangan lebih luas dalam bidang IPA, serta mendekati persoalan pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih komprehensif.
Perkuliahan IAD dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperluas wawasan pengetahuan serta membantu mengembangkan kemampuan personalnya.
Setiap mahasiswa yang telah mengikuti IAD diharapkan cukup peka, tanggap dan penuh rasa tanggung jawab terhadap berbagai masalah perkembangan IPA dan Teknologi disamping masalah sosial dan budaya serta lingkungan hidup.
Konten IAD
Mengingat bahwa :
Matakuliah IAD bertujuan memberikan pandangan mengenai perkembangan IPA dan Teknologi yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia dan sumberdaya alam serta lingkungan hidupnya.
Perkembangan IPTEK dapat memberikan dampak positif dan negatif kehidupan manusia, dan kelangsungan hidup manusia akan sangat tergantung kepada perkembangan IPTEK pada masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut maka penekanan pembelajaran IAD adalah agar mahasiswa mempunyai kesadaran terhadap Kelestarian Lingkungan.
Lingkungan yang kondusif yang mensupport segala kebutuhan kehidupan secara alami dan jauh dari polutan, perlu dijaga Kelestarian Lingkungan Hidup secara arif dan bertanggungjawab.
Dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka beberapa pokok bahasan IAD disesuaikan dengan perkembangan saat ini, baik dalam penekanan konten maupun contoh-contohnya. 
IAD
Ilmu Alamiah Dasar / Ilmu Kealaman Dasar /Ilmu Pengetahuan Alam
IAD adalah Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta,  termasuk planet Bumi  sebagai bagiannya beserta mahluk  hidup dan benda mati yang ada di dalamnya.
IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinip dasar yang esensial  saja.


ILMU ALAMIAH DASAR
A.  Manusia Selalu Ingin Tahu
       Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa binatang sebagai Idle Curiosity  (keingintahuan yang terbatas).  Manusia justru daya pikirnya lebih berperan daripada daya fisiknya, sehingga manusia selalu ingin tahu tentang segala hal (keingintahuannya tidak terbatas).
Rasa ingin tahu manusia mulanya mengenai dirinya sendiri, disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Keingintahuan manusia dalam taraf berikutnya adalah apa yang terdapat dalam alam sekitarnya.
Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :
  1. Natural Man.
Yaitu manusia yang menyatu dengan alam.
Natural man, terbiasa hidup dengan alam, menggunakan bahan-bahan alami dari alam hampir untuk segalanya, pakaian mereka dari daun, rumah mereka dibuat diatas pohon untuk menghindari binatang buas, bahkan untuk makanpun mereka masih meramu dan berburu binatang.
Untuk masalah kepercayaan, mereka masih cenderung menganut paham animisme, dinamisme dan totemisme. Mereka tidak percaya pada tuhan yang satu.
Natural man tidak bekerja seperti layaknya manusia modern yang akan mendapatkan upah dari pekerjaan mereka yang berupa uang. Mereka bekerja untuk kelanjutan hidup mereka dengan bahan yang terdapat di alam dengan alami dan apa adanya. Kaum seperti ini masih bisa kita temui di pedalaman-pedalaman hutan liar. Mereka hidup berpindah-pindah dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. Biasanya manusia alam mencari wilayah yang dekat dengan sungai.
Natural man tidak dipusingkan oleh aturan-aturan yang dibuat oleh sesama manusia, mereka percaya akan hukuman yang diberikan oleh alam langsung terhadap dirinya.
  1. Cultural Man.
Yaitu manusia yang menguasai alam.
Cultural man merasa menjadi raja di dunia ini. Mereka menghasilkan apa yang dibutuhkan (food producing). Pada awalnya food producing masih berkaitan dengan alam, seperti bercocok tanam dan memelihara ternak yang merupakan tingkat primer. Kemudian diushakan jasa seperti sumber kehidupan yang lebih banyak lagi hasilnya dan merupakan tingkat sekunder dalam food producing.
Cultural man sudah memiliki agama, yang sifatnya smawi. Dan fungsi kebutuhan primer mereka seperti sandang, papan dan pangan bukan hanya untuk melindungi diri dan bertahan hidup, sandang atau pakaian memiliki fungsi untuk jaga gengsi mereka, rumah merupakan tempat untuk hidup sejahtera, bukan hanya untuk berlindung saja, dan pangan merupakan sesuatu yang dinikmati selain fungsinya untuk memelihara tubuh dan kelangsungan hidupnya.
Dalam kehidupan cultural man sudah banyak aturan atau adat dalam melakukan sesuatu. Cultural man pun akan dapat sanksi jika melanggar suatu adat atau aturan, kehidupan cultural man lebih disiplin.
Perbedaan Manusia dengan binatang :
a)         Manusia dapat berpikir (homo sapien)
b)        Manusia dapat membuat alat (homo faber)
c)         Manusia dapat berbicara (homo longuens)
d)        Manusia hidup bermasyarakat (homo socius)
e)         Manusia dapat berdagang (homo economicus)
f)         Manusia sadar ada kekuatan diluar dirinya (homo religius)
 
B. Rasa Ingin Tahu  dan Mitos
Rasa ingin tahu terhadap alam sekitar semakin berkembang, namun manusia mempunyai keterbatasan (daya pikir/indera). Untuk memuaskan rasa ingin tahu, maka dipercayai adanya MITOS.
Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng  yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti dewa, manusia perkasa, yang gunanya untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.
Pengetahuan tentang Mitos disebut Mitologi yaitu kumpulan cerita-cerita tentang mitos. Mitologi banyak muncul dalam zaman pra sejarah.
Ada tiga macam Mitos :
1.      Mitos Sebenarnya
Manusia berusaha sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi.
Contoh :
-          Mitos tentang Pelangi : Apakah pelangi itu? Karena tak dapat menjawab, mereka mereka-reka dengan jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi, muncul pengetahuan baru yakni bidadari.
-          Gerhana bulan disangka terjadi karena bulan dimakan raksasa, maka pada waktu gerhana bulan, manusia memukul – mukul benda apa saja yang dapat menimbulkan bunyi, agar raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnarna itu.
-          Bunyi guntur disangka roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
2.      Cerita Rakyat
Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha rnanusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat. Karena cerita rakyat hanya disampaikan dari mulut ke mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya. Tetapi gejala yang ada dalam masyarakat memang ada dan agar meyakinkan, seorang tokoh dikaitkan dalam cerita tersebut.
Contoh : Lutung Kasarung dari daerah Pasundan, Bawang Merah Bawang Putih dan Timun Emas dan jawa Tengah, dan sebagainya.
3.      Legenda
Adapun cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda, Dalam Iegenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Contoh : Sangkuriang yang dikaitkan dengan Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Bandung yang dahuiunya merupakan danau.
Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu karena :
1. Keterbatasan pengetahuan manusia, yang dikalahkan oleh kebenaran.
2. Keterbatasan penalaran manusia, yang terus dilatih sehingga didapatkan pemikiran benar dan salah dan memerlukan waktu untuk menyakinkan.
3. Keingintahuan manusia sementara terpenuhi, yang telah dikemukakan bahwa kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal dan dapat diterima oleh intuisi sehingga dapat diterima sebagai suatu kebenaran (pseudo science).

C. Manusia Berperasaan dan Rasional
Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.
Perasaan dibedakan menjadi perasaan rendah dan luhur :
-   Perasaan rendah bersifat biologis yang dimiliki oleh binatang,sehingga ada kesan hewani. Contohnya perasaan lapar, rasa seksual.
-    Perasaan luhur bersifat rohani yang hanya dimiliki oleh manusia yang mempunyai akal budi. Contohnya cinta kasih, tanggung jawab.
Akal menjadi sumber sifat rasional, sedangkan Budi bersumber pada perasaan.
-          Rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio .
-       Paham bersumber pada akal manusia yang dapat meletakkan hubungan dari apa yang diketahui dan apa yang sedang dihadapi.
-          Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi.
Pada mulanya perasaan lebih berperan dalam proses kehidupan, namun dengan semakin kompleksnya permasalahan hidup, maka akal/rasional yang digunakan.

Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan dilakukan manusia dengan masih mengandalkan perasaan daripada pikiran. yaitu :
  1. Prasangka : sangkaan sebelumnya, dengan belum terjadinya, sesuatu dapat kemungkinan benar, tetapi dapat pula salah. Sangkaan masih banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran dan belum ada bukti-bukti yang membenarkan. Contoh ; perangkaan babilon tentang hujan.
  2. Intuisi : pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran tanpa penurutan pikiran atau ilham. Intuisi merupakan bentuk perkiraan yang samar-samar tanpa diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya.
  3. Coba-coba (trial and error) : kegiatan yang dilakukan dengan cara eksperimen yang didasari karena kurangnya ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah.
Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima kebenaran manusia menggunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat.
Lima pentahapan progresivitas (kemampuan bergerak maju secara psikologis) manusia :
  1. Antroposentris
  2. Geosentris
  3. Heliosentris
  4. Galaktosentris
  5. Asentris.
Ikhtisar Perkembangan Wawasan Manusia

Tingkatan


Pengertian

Contoh
Antroposentris

Manusia yg menjadi pusat segala-galanya

Kelahiran, kematian org penting mempengaruhi kondisi alam (raja).

Geosentris

Bumi yg menjadi pusat
Segala-galanya

Matahari, bulan, bintang
Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)

Heliosentris

Matahari yg menjadi pusat
Sistem tata surya

Matahari memiliki sejumla
Planet dan planet memiliki
Satelit (Rotasi)

Galaktosentris

Galaksi menjadi pusat dari
Sejumlah tata surya

Bima sakti menjadi pusat
Galaksi dalam tata surya

Asentris

Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.

Merupakan kekuasaan Tuhan.




DASAR-DASAR PENGETAHUAN

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu dan kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu.
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena :
  1. Bahasa yang bersifat komunikatif
  2. Pikiran yang mampu menalar.
A.    PENALARAN
Kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan salah satu proses dalam berpikir yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk menarik sebuah kesimpulan untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Ciri-ciri Penalaran :
  1. Pola berpikir logika : Setiap penalaran merupakan proses berpikir yang logis menurut pola tertentu yang tidak akan menimbulkan kekacauan karena tidak konsisten.
  2. Analitik : Penalaran merupakan kegiatan berpikir analitis yang menggunakan logika ilmiah yang merupakan kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya pola berpikir tertentu.
Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran. Contohnya intuisi, yang merupakan kegiatan berpikir non analitik dan tidak berdasarkan pola pikir tertentu. Sering kali manusia yang berpikir non analitik, galau dengan perasaannya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai berpikir intuinitif.
Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.
Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa rasio adalah sumber kebenaran.
Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.

B.  LOGIKA
Logika merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis.
Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.
Logika deduktif yaitu cara berfikir di mana dari pernyataan yang berfikir umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Logika Induktif terkait empirisme (butuh dukungan fakta) yaitu cara berfikir di mana di tarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
 
C.     SUMBER PENGETAHUAN :
Paham Rasionalisme menggunakan metode deduktif. 
Paham Empirisme menggunakan metode induktif.
 
D.  METODE ILMIAH
Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Pengetahuan disebut ilmu atau ilmiah jika:
  1. Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris)
  2. Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol)
  3. Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan)
  4. Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya sama).
Dengan metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris.
Teori-teori ilmiah yang menyusun pengetahuan harus memenuhi dua syarat utama yaitu:
  1. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya.
  2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.
Kriteria Metode Ilmiah :
  1. Berdasarkan fakta
  2. Bebas dari prasangka
  3. Menggunakan prinsip-prinsip analitis
  4. Menggunakan hipotetis
  5. Menggunakan ukuran objektif
  6. Menggunakan teknik kuantitatif
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Sarana berpikir Ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik berupa bahasa, logika, matematika dan statistika.

Sumber :
http://slideplayer.info/slide/2596974/
 https://ekazakaria.wordpress.com/2010/07/05/natural-man-vs-cultural-man/
https://www.academia.edu/6365192/Dasar-Dasar_Pengetahuan
https://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/filsafat-ilmu/dasar-dasar-pengetahuan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system