Sabtu, 30 April 2016

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA


Nama               : Dina Rohmah Ginanjar
NPM               : 115040067
Kelas               : 1C
Dosen              : Nasir, Drs, MM
Prodi               : Akuntansi
Fakultas           : Ekonomi
Universitas      : Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA

A. Biosfer dan Makhluk hidup
      Biosfer adalah zona tipis di bumi dan di atas permukaan bumi yang tidak lebih dari 20 km tebalnya. Sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya tempat di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk hidup melangsungkan segala aktivitas hidupnya
            Terdiri dari :
     Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer adalah merupakan lapisan udara di atas bumi membungkus bumi dengan gas-gas dan terdiri dari 3 lapisan utama:
             Ionosfer     : (berada lebih dari 80 km di atas muka bumi).
             Stratosfer  : (berada pada 16 – 80 km di atas muka bumi).
Troposfer   : (berada pada 0 – 16 km di atas muka bumi).
Troposfer adalah lapisan yang dinamis, di mana terdapat uap air yang dapat membentuk awan dan hujan periodik. Sampai saat ini, baru diketahui bahwa makhluk hidup hanya dapat beraktivitas di lapisan troposfer ini.
     Lapisan Kulit Bumi
Litosfer : merupakan bagian yang padat dari lapisan kulit bumi.
Hidrosfer : merupakan bagian yang cari dari lapisan kulit bumi.
Seperti diketahui, makhluk hidup tinggal dan beraktivitas di kedua lapisan kulit bumi tersebut. Jadi makhluk hidup hanya dapat beraktivitas pada lapisan troposfer dari atmosfer, hidrosfer dan litosfer. Oleh karena itu, ketiga lapisan tersebut disebut dengan lapisan biosfer.
      Makhluk Hidup
            Ciri-ciri Makhluk Hidup
    Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
    Memerlukan makanan/Nutrisi
     Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
    Bergerak
    Tumbuh dan Berkembang
    Reproduksi merupakan proses yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru (keturunan) dari jenisnya dinamakan reproduksi (perkembangbiakan). Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies (jenis) makhluk hidup.
    Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk: memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya, bereproduksi, merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya
    Irritabilitas yaitu peka terhadap rangsang. Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas.
      Sel Sebagai Unit Kehidupan
            Sel adalah unit terkecil dari tubuh makhluk hidup
            Sel terdiri dari :      
     Inti sel (nukleus)
Inti sel berfungsi dalam memperbanyak sel (pembelahan sel) dan berperan sebagai pewarisan sifat
     Sitoplasma
Sitoplasma berfungsi untuk terjadinya metabolisme sel.

B. Asal Mula Kehidupan dan Evolusi Makhluk Hidup di Bumi
      Hipotesis tentang Asal Mula Kehidupan
1.         Teori Cosmozoa
     Makhluk hidup datang dari bumi dari bagian lain alam semesta ini. Diperkirakan bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil. Teori ini berdasarkan dua asumsi :
§  Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini
§  Benda hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
2.         Teori Pfluger
Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa cyanogen (CN). Senyawa ini tebentuk pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
3.         Teori Moore
Hidup muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah hidup.
4.         Teori alien 
Beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara C, H, N, S dalam genangan air dimuka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
5.    Teori Transendental
 Merupakan jawaban secara religi benda hidup itu diciptakan oleh super nature (Tuhan Yang Maha kuasa), diluar jangkauan Sains.
6.         Konsep atau Teori Modern
A.   Teori  Abiogenesis  (Generatio spontanea) oleh Aristoteles (384-322 SM)
     Makhluk hidup berasal dari benda mati yang timbul secara spontan karena adanya gaya hidup”.
Pendukung teori ini adalah:
    Antonie van Leuwenhook (belanda) à  pada air hujan dan rendamaan air jerami terlihat adanya jentik-jentik (makhluk hidup).
    John Needham (Inggris). à  “mikroorganisme itu berasal dari air kaldu (rebusan daging)”
B.   Teori  Biogenesis
“makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga”.
     Omne vivum ex ovo (Fransisco Redi) Þ (Setiap kehidupan berasal dari telur)
     Omne ovo ex vivo  ( Spallanzani) Þ (Setiap telur berasal dari kehidupan sebelumnya)
     Omne vivum ex vivo (Louis Pasteur)  Ãž Setiap kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya
      Evolusi Makhluk Hidup di Bumi
Mahluk hidup pertama di bumi tidak lama dan dalam bentuk sederhana. Proses perubahan dari mahluk sederhana ke bentuk makhluk yang kompleks, terjadi melalui proses evolusi :
4  Tahap terjadinya proses evolusi
1.    Variasi genetik, variasi sifat yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya
2.    Seleksi alam, alam menseleksi sifat-sifat tertentu agar tetap bertahan hidup
3.    Adaptasi, mahluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu akan terus hidup
4.    Mutasi genetik, sifat-sifat tertentu akan mengalami perubahan melalui perubahan struktur DNA dan RNA yang mengarah ke pembentukan species baru
     
Proses pembentukan species baru melalui evolusi disebut “Spesiasi”

C. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
      Penyebab keanekaragaman makhluk hidup
Menurut para ahli, keanekaragaman makhluk hidup seperti yang kita lihat sekarang ini terbentuk dari proses evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk, yang terjadi adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama (ancestor cell). Setelah dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beranekaragam makhluk hidup.
     Keanekaragaman gen
GEN adalah faktor pengatur sifat yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Warna kulit pada manusia, warna bunga pada tumbuhan dan variasi warna bulu kucing merupakan contoh sifat hasil ekspresi gen.
GEN diwariskan dari induk kepada keturunannya. Gen yang diwariskan merupakan kombinasi antara kedua gen induk.  Kombinasi ini menyebabkan terjadinya keturunan yang dihasilkan memiliki gen dan susunan yang baru.
     Keanekaragaman jenis
Jenis (spesies) merupakan suatu satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk atau penampilannya
Terdiri atas pengelompokan populasi atau gabungan individu yang mampu kawin sesamanya secara bebas (tapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan
Dipengaruhi oleh lingkungan  tempat hidupnya.
     Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ekosistem disebabkan adanya perbedaan letak geografis setiap ekosistem.  Perbedaan geografis suatu tempat akan menyebabkan adanya perbedaan iklim. Keadaan yang berbeda-beda ini akan berpengaruh terhadap jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah.

      Klasifikasi Makhluk Hidup
            5 kelompok besar (kerajaan/kingdom)
     Kingdom monera (organisme sel tunggal tak berinti sel) contoh: bakteri  dan alga biru
     Kingdom protista (organisme sel tunggal berinti sel) contoh : Protozoa
     Kingdom fungi (organisme multisellular) contoh : Jamur
     Kingdom plantae (organisme tumbuhan)
     Kingdom animalia (organisme hewan)

D. Persebaran Makhluk hidup                              
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran organisme
       1. Faktor lingkungan: terdiri dari:
-           Faktor Abiotik, misalnya daratan, lautan, suhu, curah hujan dan lain-lain
-           Faktor Biotik, kehadiran mahluk hidup lain, baik tumbuhan, hewan dan bakteri
            2. Faktor barrier (penghambat fisik)
-          Land barrier (penghambat  fisik oleh daratan)
-          Water barrier (penghambat  fisik oleh perairan)
            3. Faktor sejarah geologi
-    Continental Drift  (pergeseran benua)
- Garis Wallace dan Garis weber (merupakan pemisahan oleh palung laut yang dalam
      Persebaran Hewan
     Wilayah Paleartik (Eropa dan Asia Utara) dihuni antara lain oleh bison dan rusa rein.
     Wilayah Neartik (Amerika Utara) dihuni oleh bison dan semacam rusa rein yang disebut Caribau.
     Wilayah Neotropik (Amerika Tengah-Selatan) dihuni antara lain oleh tapir dan monyet Howler.
     Wilayah Ethiopia (Afrika dan Arabia) dihuni antara lain oleh gajah Afrika, jerapah dan gorila.
     Wilayah Australia (Australia & sekitarnya) dihuni antara lain oleh kangguru, koala, wombat.
     Wilayah Oriental (Asia Selatan, Indonesia) dihuni oleh antara lain harimau, gajah India dan kerbau.
      Persebaran Tumbuhan
            A. Berdasarkan Ketinggian (Vertikal)
1.) < 700 m, wilayah iklim panas, suhu rata-rata > 22oC yaitu padi, tebu,   kelapa dan jagung.
2.) 700-1500 m, wilayah iklim sedang, suhu rata-rata 15o – 22 o C yaitu     teh, kopi, kina dan karet.
3.) 1500-2500 m, wilayah iklim sejuk, suhu rata-rata 11o – 15o C yaitu       pinus, cemara, dan hortikultura.
4.) 2500-4000 m, wilayah iklim dingin, suhu rata-rata < 11oC yaitu lumut
B. Berdasarkan Garis lintang  (horizontal)
1. Daerah Tropika ( 23,5 o LU – 23,5o LS), wilayah iklim tropis, suhu rata-rata >22oC, dengan ciri tumbuhan:
     - Pohonnya besar dan tinggi, adanya tumbuhan menempel (epifit) contohnya benalu dan anggrek.
     - Ada tumbuhan menjalar ke atas, contohnya rotan.
2. Daerah Subtropika (23,5o – 66,5o LU/LS), wilayah iklim sedang, mengalami empat musim (panas, gugur, dingin, semi), dengan ciri tumbuhannya:
    - Pohonnya tinggi, ada pohon yang daunnya gugur pada musim gugur
    - Ada padang rumput di tengah benua.
3.  Daerah Kutub (66,5o – 90o LU/LS), wilayah iklim dingin, pada musim panas matahari bersinar > 12 jam, musim dingin matahari bersinar < 12 jam, dengan ciri  tumbuhannya:
     - Spesies homogen, berdaun jarum: contoh: pinus, cemara®Hutan taiga
     - Ada lumut ® Tundra
Keunikan keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia
      Indonesia terdapat didaerah yang beriklim tropis sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah subtropis dan kutub.
      Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari berbagai ekosistem yang ada (ekosistem pantai, hutan bakau, padang rumput, air tawar, dll) dimana setiap ekosistem mempunyai flora dan fauna yang berbeda
      Berdasarkan data World Resources Institute (tahun 2002) indonesia memiliki: 29.375 jenis tumbuhan berbunga, 515 jenis mamalia, 929 jenis burung, 745, jenis reptil, 278 jenis amfibi dan 4.08- jenis ikan. Selain itu, indonesia juga memiliki berbagai jenis serangga, biota laut, jamur, bakteri dan makhluk hidup lain yang belum teridentifikasi.
Keanekaragaman hayati mempunyai manfaat, antara lain:
  1. Mengetahui manfaat tiap jenis organisme
  2. Memahami ciri dan sifat tiap organisme.
  3. Mengetahui adanya saling ketergantungan antar organisme,
  4. Memahami adanya kekerabatan antar organisme,
  5. Mengetahui nilai manfaat bagi manusia dan lingkungan.
Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Menurunkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.             Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia.
2.      Penggunaan Pestisida
Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.
3.     Pencemaran
Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga
4.      Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan tersebut.
5.      Masuknya Jenis Tumbuhan dan Hewan Liar
Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh tumbuhan dan hewan asli.
6.      Penebangan
Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
7.      Seleksi
Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.
Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
8.      Fragmentasi dan hilangnya habitat
Pembuatan bendungan, pembangunan daerah pinggir pantai, ekstensifikasi pertanian, penebangan hutan.
9.      Introduksi Spesies
Yaitu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
10.  Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
Misal penggunaan padi unggul menyebabkan punahnya padi tradisional.
Kebutuhan pangan dan ketamakan manusia.
11.   Pencemaran tanah, air, dan udara
Mikroorganisme tanah banyak yang mati akibat pencemaran dari limbah logam berat perindustrian dan pertanian, tumbuhan dan organisme tanah di hutan rusak karena hujan asam.
12.   Perubahan Iklim Global
Pencemaran udara mengakibatkan kenaikan suhu bumi. Tiap kenaikan 1° C akan menggantikan batas toleransi beberapa spesies di daratan sekitar 125 km ke arah kutub atau 150 m vertikal ke arah gunung. Permukaan air laut akan naik dan beberapa pulau akan tenggelam.
13.  Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan
Pemuliaan tanaman menyebabkan terjadinya sistem penanaman monokultur sehingga keanekaragaman hayati di suatu wilayah menurun.

MANFAAT KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
1.      Sumber Obat dan Kosmetik
v  Masyarakat Lombok mengenal pule, laos, turi, temulawak, alang-alang, pepaya, sukun, nenas, jahe, jarak, lada, kopi, pisang, lontar, cemara, bangkel, dan duwet sebagai obat kontrasepsi dan diramu menjadi 30 macam obat lain.
v  Masyarakat Sumbawa mengenal akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, dan kayu sengketan sebagai ramuan minyak urat.
v  Masyarakat Rejang Lebong, Bengkulu menggunakan Peronema canescens danBrucea javanica untuk obat malaria.
2.      Sumber pangan, papan, dan sandang.
Contoh : Daging ayam dan daging sapi yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan, batang pohon jati yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rumah, dan pohon kapas sebagai sumber sandang.
3.      Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu,
Suaka marga satwa dan cagar alam dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian, karena dari tempat tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi atau pengetahuan mengenai aneka ragam flora dan fauna.
4.      Sarana Peningkatkan Nilai Budaya.
Yang dimaksud nilai budaya ialah hasil karya seseorang yang berasal dari kekhasan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah bentuk sayap dan cara terbang burung yang memberikan inspirasi dalam penemuan pesawat terbang.
5.      Sumber Plasma Nutfah
Plasma Nutfah ialah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan bersumber dihutan. Akan tetapi dari hewan, tumbuhan, dan mikroba tersebut ada yang belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
Sumber Pendapatan
Yang dimaksud sumber pendapatan yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
6.    Sarana Rekreasi
Melimpahnya Keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai kawasan ekoturisme (wisata alam).
7.     Penunjang Keberlanjutan Ekosistem
Keanekaragaman Hayati yang tinggi akan memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Sebagai contoh adalah peran Orang Utan sebagai penyebar biji. Menurut penelitian Dr. Birute Galdikas, di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan diketahui jika Orang Utan di Kalimantan memakan kira – kira 200 jenis buah – buahan dan menjadi perantara penting bagi penyebaran 70 persen jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting. Dengan demikian dapat disimpulkan jika keberadaan Orang Utan di Kalimantan musnah maka kondisi keanekaragaman hayatinya, khususnya tumbuhan juga terancam punah.
8.      Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia terutama pada era industri saat ini. Keanekaragaman hayati ternyata juga mempunyai peran penting dalam penyediaan energi bagi kehidupan manusia. Sebagaimana kita ketahui sumber energi yang berupa minyak dan gas (Migas) berasal dari fosil – fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama jutaan tahun. Selain itu juga telah diketahui jika pohon jarak dengan melalui proses pengolahan tertentu ternyata dapat menghasilkan minyak yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar .
B.     Dampak buruk dari kepunahan
Dampak buruk yang terjadi  karena kepunahan makhluk hidup yang merugikan bagi manusia itu sendiri. Salah satu contohnya adalah pada bidang pendidikan, para pelajar saat ini tidak dapat melihat secara langsung berbagai jenis makhluk hidup di dunia ini, mereka  hanya dapat membayangkan dan melihat gambar-gambar nya saja. Hal ini terjadi akibat semakin banyaknya hewan dan tumbuhan di dunia yang punah.
Upaya Manusia Yang Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup
Tidak semua aktifitas manusia berakibat menurunkan keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas yang justru meningkatkan keanekaragaman hayati.
1.      penghijauan
Kegiatan penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam
2.      pembuatan taman kota
Pembuatan taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
3.      pemuliaan
Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.
Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
4.      Pengembang biakan
Hewan atau tumbuhan langka dan rawan punah dapat dilestarikan dengan pembiakan secara in situ dan ex situ.
Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo.
Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun binatang (harimau, gajah, burung jalak bali).
5.      Memelihara kelestarian hutan
Hutan merupakanhabitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Oleh sebab itu kelestariannya harus dijaga. Untuk melindungi hutan perlu dilakukan tindakan, seperti :
v  Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul.
v  Melakukan tebang pilih, artinya kalau kita memerlukan kayu, pohon yang akan ditebang harus memenuhi syarat umur dan ukuran.
v  Menghindari kebakaran hutan.
6.      Menetapkan daerah perlindungan alam
Pemerintah di bawah Menteri Kehutanan mempunyai suatu badan yang menangani daerah-daerah perlindungan alam, yaitu PHDA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Di Indonesia terdapat sekitar  350 daerah perlindungan alam yang tersebar di berbagai propinsi. Daerah perlindungan alam tersebut digolongkan berdasarkan ukuran, keunikan, ekosistem, dan fungsinya.

Sumber :
http://fokusmakakal.blogspot.co.id/2013/08/keanekaragaman-makhluk-hidup-dan-upaya.html

Disqus Shortname

Comments system