Jumat, 01 Juli 2016

IPA DAN TEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN

Nama               : Dina Rohmah Ginanjar
NPM               : 115040067
Kelas               : 1C
Dosen              : Nasir, Drs, MM
Prodi               : Akuntansi
Fakultas           : Ekonomi
Universitas      : Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI)
 
IPA DAN TEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
A.    Perkembangan IPA
Ilmu pengetahuan Alam berkembang dalam abad sementara manusia berusaha/mencoba menjelaskan mengenai benda-benda dialam di sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Astronomi sangat boleh jadi merupakan pengetahuan tertua, karena seperti matahari, bulan, bintang yang demikian mudah disaksiakan sangat bersangkutpaut dengan kegiatan mereka sehari-hari.
Dalam ilmu pengetahuan alam, setiap pengindraan yang dinyatakan menurut sebuah alat ukur, akan diubah menjadi konsep ilmuan, ilmuan tidak akan lupa menggunakan penalaran-penalaran induktif yang akan berubah ke penalaran deduktif. Akan tetapi setelah banyak diadakan eksperimen mulailah ilmuan menyusun suatu teory yang selanjutnya akan menguji teory itu dengan sangat kritis. Maswel mengemukakan teorinya tentang elektromagnet, maka Hertz mencari gelombang radio dan Marconi berhasil membuat pesawat radio.
Semua keahlian ilmu berdasarkan dalam empat pandangan utama yaitu Matematika, Fisika, Biologi, dan ilmu sosial. Matematika menelaah hubungan antara bilangan, bentuk dan lambang logis lainnya. Ilmu fisika menelaah bagian-bagian alam semesta yang tidak bernyawa. Biologi menelaah tentang hidup, materi kehidupan. Ilmu sosial menelaah tentang perilaku manusia baik kolektif maupun individual.
Dari keempat pandangan tersebut bukan merupakan bidang tertutup, tetapi berkaitan satu sama lain. Bila ditinjau dari segi konsep-konsep IPA, menjelang permulaan abad ke-20, terjadi perkembangan fundamental yaitu dari IPA klasik menjadi IPA modern. Konsep-konsep IPA modern diturunkan dari sistem mikroskopis yaitu sistem yang mempelajari dalam skala kecil seperti molekul, atom, elektron dsb. Adapun perbedaan antara konsep IPA klasik dan IPA modern berdasar pada mekanikannya yaitu :
Mekanika klasik : semua variable dinamis (sistem yang ditinjau seperti posisi, energi) adalah observasi. Observable adalah variable dinamis yang dapat diukur, continue(mempunyai sembarang harga).
Mekanika Modern : tidak semua variable dinamis adalah observable, discontinue (memiliki harga tertentu).
Hubungan antara IPA dan teknologi dapat dikategorikan dalam dua bentuk yakni hubungan langsung dan hubungan tidak langsung. Hubungan tidak langsung terjadi mulai kira-kira sekitar abad ke-13 sampai pertengahan abad ke-19. Pada tahap ini teknologi dapat dikatakan berdiri sendiri, tidak atas dasar prinsip-prinsip yang lebih dahulu dikembangkan oleh IPA misalnya dalam teknologi arsitektur piramida-piramida di mesir, kuil-kuil di Mesopotamia dsb.
Hubungan antara IPA dan teknologi pada abad ke-20 ditandai dengan perkembangan teknologi modern. Pada abad ini kebanyakan industri kimia memproduksi plastik dan bahan-bahan polimer lainnya dari petrolium dan gas alam. Sebagai contoh, polimer dapat membantu dalam teknologi struktural, keramik dapat menunjang dalam teknologi energi yaitu sebagai bahan yang tahan panas.
B.     Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi 
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam. 
Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.
Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.
Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik mengendalikan organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu, misalnya mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris menunjukkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi membuat alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia disebut bioengineering. 
Konsep teknologi menggunakan konsep IPA dasar dan terapan, contohnya adalah merancang cara untuk membuat tanah berpori-pori, agar tanah dapat menyimpan banyak air kohesi, misalnya dengan membenamkan kompos atau bahan organik yang lain ke dalam tanah dengan menggunakan teknik dan perhitungan tertentu.
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti. Kemajuan sains dan teknologi dapat dipercepat melalui koordinasi riset secara nasional dan dukungan pemerintah secara terorganisasi.
C. IPA dan Teknologi Masa Depan
Bumi, planet tempat manusia bermukim telah berumur kurang lebih 4,6 milyar tahun dan manusia mulai muncul dipermukaan tidak lebih dari satu juta tahun yang lalu. Kemampuan menulis dan membaca telah ada sejak 6.000 tahun yang lalu. Ilmu pengetahuan telah mengubah sejarah selama 300 tahun, tetapi sebagai landasan teknologi yang mempunyai hubungan langsung dengan perekonomian, baru berumur 150 tahun. Kenyataan ini menunjukkan betapa cepat perkembangan ilmu pengetahuan dan betapa sangat menakjubkan, bahkan menjadi suatu yang perlu direnungkan secara mendalam. Selama beratus-ratus tahun, bahkan beberapa ribu tahun kuda merupakan alat transpor paling cepat. Namun, dalam satu generasi, manusia modern berhasil berpindah dari pesawat baling-baling ke pesawat jet.
Menjelang akhir Perang Dunia II, Wenher von Braun menembakkan roket V-2nya dari daratan Eropa ke Pantai Inggris. Sebelum dasawarsa 60-an berakhir, ia telah meluncurkan roket Saturn untuk mengorbitkan pesawat antariksa Apollo yang membawa manusia ke bulan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya mempunyai pengaruh langsung pada kehidupan. Pengaruh tersebut sifatnya berbeda-beda yang jelas perkembangan itu mempengaruhi empat bidang, yaitu :
1. Bidang intelektual, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ataupun kepercayaan-kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan-kebiasaan baru.
2. Bidang industri dan kemampuan di medan perang
3. Perubahan yang dibawakannya pada organisasi-organisasi sosial, lambat-laun merambat dalam kehidupan politik
4. Perubahan maupun benturan terhadap tata lingkungan.
Perkembangan IPA pada umumnya disertai proses penyuburan silang yang melahirkan berbagai bidang ilmu antardisiplin dan teknologi baru, serta peningkatannya secara berlanjut. Pola interaksi multidisiplin adalah ciri penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Interaksi ini telah melahirkan bidang ilmu pengetahuan lingkungan, ilmu pengetahuan yang menangani masalah komples dan berskala global.
Biofisikamodern atau biologi molekuler merupakan contoh ragam lain dari hasil interaksi multidisiplin antara biologi, kimia dan fisika yang dirangsang oleh potensi apkilasi teknologinya.
·         Pencarian Sumber Daya Alam Nonkonvensional
Pencarian sumber daya alam nonkovensional yang hangat pada saat ini ialah pemanfaatan energi Matahari, energi panas bumi, energi angin, dan energi biogas.
a. Energi Matahari
Sebagaimana kita ketahui bahwa Matahari merupakan sumber energi yang tidak dapat
habis. Pemanfaatan energi matahari sebenarnya telah kita lakukan misalnya untuk
mengeringkan bemacam-macam jemuran. kita harus dapat mencari teknik mengubah energi listrik menjadi energi lain. Energy matahari dapat diubah menjadi energy panas yang dapat digunakan dalam bentuk kompor yang berprinsip sebagai berikut. Cahaya Matahari ditampung dengan sebuah cermin cekung yang bergaris tengah 3m. Dengan cermin cekung itu, Matahari akan terkumpul dalam satu titik api. Pada titik api tersebut, diletakan suattu lempengan logam, maka lempengan itu akan menjadi panas. Selanjutnya diatas lempengan itu dapat diletakan ceret untuk memasak air.
b. Energi Panas Bumi
Energy geothermal atau energy panas bumi adalah energy yang berasal dari inti bumi. Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan batu yang berbentuk cair yang memiliki suhu tinggi. Energy geothermal yang dapat kita manfaatkan saat ini ialah panas bumi yang berasal dari magma. Magma adalah batuan cair atau panas yang terdapat dalam kerak bumi. Bila magma sampai ke permukaan bumi, maka di sebut lava. Lava inilah yang membentuk gunung-gunung itu dibedakan menjadi gunung yang aktif dan gunung yang tidak aktif. Gunung yang aktif disebut gunung berapi, yaitu gunung yang mulutnya berhubungan dengan magma.
c.Energi Angin
Udara yang bergerak disebut angin dan dapat terjadi karena perbedaan tekanan di suatu tempat dengan tempat yang lain. Pemanfaatan angin merupakan salah satu cara menghemat energy yang berasal dari minyak bumi. Energy angin dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi energy listrik yang prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin “ditangkap” oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap.
Energy putaran (energy mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Angin akan tetap bertiup sepanjang zaman, maka angin juga merupakan salah satu energy alternative pengganti minyak.
d. Energi Pasang Surut
Energy pasang surut adalah energy yang bersumber dari tenaga yang di timbulkan oleh daya tarik antara bumi dengan bulan. Energy pasang surut tidak ada batasnya, selama bulan masih berfungsi sebagai satelit yang mengelilingi bumi.
e. Energi Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk berupa sampah pertanian, yaitu batang pohon jagung,jerami,sisa ampas kelapa,atau tumbuhan lain.sebagian bahan yang mengadung mikroba pengurai di gunakan kotoran sapi.
Gas itu dapat di naikan mutunya dan di hilangkan baunya yang di bubuhi sedikit kapur, dengan pencucian itu bau gas yang tidak enak menjadi hilang dan Gas C0 yang tidak berguna untuk bahan bakar di serap oleh air kapur sehingga biogas yang di peroleh dapat dibakar dengan hasil panas yang tinggi.


Sumber :
http://dhila-fair.blogspot.co.id/2012/04/ipa-dan-teknologi-bagi-kehidupan.html
http://arrijalrasyid789.blogspot.co.id/
https://www.academia.edu/11500424/Dampak_Ipa_dan_Teknologi_Bagi_Kehidupan_Manusia
https://www.scribd.com/doc/95267968/Makalah-Ilmu-Pengetahuan-Alam-Dan-Teknologi-Bagi-Kehidupan-Manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system